Berbagai pertimbangan harus dilakukan oleh orang tua sebelum memilih sekolah untuk anak. Perlu waktu khusus untuk mengumpulkan dan memilah informasi sebelum menentukan pilihan terbaiknya. Semua dilakukan agar tidak ada permasalahan di kemudian hari.
Apalagi sampai menimbulkan pengalaman tidak menyenangkan bagi anak. Bahkan jika dibutuhkan orang tua seharusnya berkeliling mengunjungi calon sekolah yang telah menjadi target.
Ada 5 hal yang harus dilakukan orang tua saat memilih sekolah yang ideal untuk anak. Simak beberapa hal berikut ini :
1. Cari Tahu dan Tetapkan Kriteria Calon Sekolah yang Ideal
Sekolah yang ideal prinsip umumnya sebenarnya sama yaitu sekolah yang atmosfir suasana, lingkungan kerja dan aktivitas belajarnya menyenangkan bagi anak dan juga untuk seluruh warga sekolah.
Kenyamanan anak saat kegiatan belajar mengajar harus diperhatikan karena jika salah dapat mengakibatkan masalah emosi serta sosial pada anak
Sekolah yang bagus tidak hanya terletak pada tampilan gedung atau fasilitasnya saja seperti yang biasanya ditemukan pada brosur promosi. Sebaliknya, sekolah yang ideal adalah sekolah yang seluruh komponennya membantu optimalisasi potensi anak.
2. Buat Pertimbangan Penting dari Berbagai Sudut Pandang
Hal utama yang perlu diingat saat memilih sekolah anak di jenjang manapun adalah orang tua tidak boleh membuat pilihan berdasarkan mimpi pribadi atau ambisinya semata. Ayah dan bunda juga harus membuat pertimbangannya berdasarkan pembiayaan yang rasional.
Bandingkan biaya sekolah yang harus ditanggung dengan kurikulum, program serta fasilitas yang akan diperoleh nantinya. Apakah sebanding ataukah tidak? Tentu juga harus sesuai ukuran 'budget' keluarga.
Faktor pertimbangan pertama dalam memilih sekolah untuk anak adalah letak sekolah. Sebaiknya pilih lokasi sekolah yang strategis jaraknya dan tidak terlalu jauh dari rumah. Hal ini selain untuk menghemat waktu dan biaya dapat mencegah keterlambatan masuk sekolah.
Harap diingat bahwa anak juga sedang beradaptasi dengan rutinitas baru.
Kedua beri perhatian pada waktu belajarnya. Pilih jam belajar yang menyenangkan untuk anak. Pahami pula karakter, minat, kemampuan dan gaya belajar anak. Agar setiap proses pembelajaran menjadi kegiatan yang menyenangkan bukan sebaliknya.
Sebaiknya pilih sekolah yang lebih memberikan penekanan pada proses pembelajaran. Tidak semata hanya pada hasil akhirnya saja. Anak didorong untuk bangga terhadap proses pencapaian sesuai kemampuannya.
Selanjutnya, cari tahu sistem pendidikan ataupun kurikulum yang diterapkan. Pastikan ananda tetap mudah memahami dan mencerna materinya. Setiap sekolah pasti memiliki kurikulum yang berbeda-beda untuk diunggulkan. Agar tidak kebingungan ayah bunda dapat memilih kurikulum sekolah yang memang selaras dengan visi, misi serta tujuan pendidikan yang ingin dicapai keluarga untuk ananda.
Hal lain yang perlu diberi perhatian adalah kualitas pengajarnya, kualitas dan kredibilitas para guru juga penting untuk dicari tahu. Lalu, ayah bunda juga harus mempertimbangkan sarana, dan prasarana yang memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar.
Tidak harus mewah, namun pastikan seyogyanya memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak apakah menunjang perkembangan motorik, kognitif, emosi atau juga sosial ananda.
3. Jangan Terpengaruh Janji Penawaran pada Iklan
Meskipun calon sekolah tujuan berprestise, orang tua tetap harus mengecek kebenarannya. Nama besar yang bergengsi tidak bisa mutlak menjadi acuan. Hanya tidak menutup kemungkinan boleh menjadi bahan pertimbangan. Namun, tetap saja harus dilakukan survei ke lapangan untuk mendapatkan informasi dan perkembangan mutakhir.
4. Libatkan anak dalam memilih sekolah
Anak memiliki hak untuk didengarkan pendapatnya jadi sangat perlu dan disarankan melibatkan anak dalam memilih sekolah. Jika anak dilibatkan dalam pemilihan sekolahnya ia secara psikologis akan ikut merasa mempunyai andil dan tanggung jawab terhadap penentuan masa depannya.
Ayah dan bunda dapat mengajak anak berbicara dari hati ke hati terkait calon sekolahnya. Hal apa saja yang dia sukai dan tidak disukai. Termasuk prioritas belajarnya.
Komunikasikan dengan baik apa saja keinginan orang tua pada anak. Sebaliknya dengarkan aspirasi anak dan diupayakan dapat melakukan kompromi.
5. Fasilitas 'Free Trial' Untuk Kenyamanan Anak
Bijaksananya karena ini masih diperuntukkan bagi anak usia TK dan SD penting juga ditanyakan apakah sekolah tersebut dapat atau menyediakan fasilitas 'Free Trial'?
Apabila ada, fasilitas ini dapat membantu anak untuk menghadapi masa-masa sulit beradaptasi di awal sekolah. Masa tersebut dapat digunakan orang tua untuk melakukan observasi lanjutan.
Selain itu dapat digunakan untuk mengukur apakah anak benar-benar nyaman berada di sekolah tersebut atau tidak. Cocok atau tidak dari sisi anak memang ditentukan dari kenyamanan belajarnya.
Mood yang baik akan membantunya untuk dapat mencerna pelajaran dengan baik juga. Apakah sudah sesuai dengan karakter kepribadian, potensi kecerdasan, bakat dan juga minatnya?
Kecocokan orang tua dan sekolah bisa dipertimbangkan dengan melihat sistem belajar, lingkungan sekolah, serta budaya di sekolah.
Orang tua dapat menakar sekali lagi apakah ada kesesuaian sekolah dari segi nilai-nilai dan tujuan belajar yang keluarga ingin raih.
Orang tua harus mencermati apakah sekolah mampu mengembangkan potensi anak atau justru malah mengalami penurunan. Kemampuan kognitifnya apakah bertambah baik atau sebaliknya.
Karakter dan kepribadiannya apakah terbentuk semakin baik atau menurun? Kemampuan komunikasi dan kecerdasan sosialnya apakah tumbuh efektif atau justru sebaliknya.
Jika jawabannya tidak, artinya arah dan tujuan belajar sudah tidak sama sehingga perlu dimusyawarahkan agar dapat diambil keputusan lanjutan.
Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat untuk ayah dan bunda semua. Selamat memilih sekolah yang ideal sekaligus nyaman untuk si buah hati.
Salam.
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Tiada kesan tanpa kata dan saran darimu :)
Salam kenal,
Dee.Irum