Jurnal minggu ketiga ini sesungguhnya ingin aku beri judul Kisah Luar Biasa Pertemuan Si Ulil Bertemu Keluarga Barunya. Biar semakin terasa seperti sedang melakukan perjalanan di negeri dongeng. Ih, jangan diketawain dong serius lah ini BeiBuns! Tiap minggu rasanya meski tergopoh-gopoh mengikuti kelas bunda cekatan batch 1 IIP ini kok ya tetap merasa tertantang untuk bisa selamat sampai tujuan. Seringkali kewalahan karena harus tandem dengan aktivitas lainnya plus masih pemuja aliran Deadliner garis keras jadi ya makin timik-timik lah diriku ini.
Tantangan bukan sembarang tantangan di kelas ini selalu saja ada kejutan yang bikin ketagihan. Ya, betul itu yang terjadi sama aku sih jadi tiap selesai materi, diskusi dan kirim tugas jurnal. Terus secara nggak sadar tanya, "Besok ada apa lagi ya? Aku harus siap-siap apa nih!".
Kurang lebih begitu juga yang aku rasa di jurnal ketiga di kelas ulat. Setelah kemarin "dipaksa" untuk kirim video atau audio dan melahirkan channel YouTube pribadi yang sungguh masih acak adut itu. Malu sih tapi harus nekat keluar dari zona nyaman supaya belajarnya nggak tanggung-tanggung. Tentu nekat ini tetap pakai standar rasionalitas kemampuan pribadi dan kesadaran sesuai tema besar proyekku tahun ini, Mindfulness.
Minggu ini kami diminta untuk merapatkan diri ke keluarga baru sesuai dengan apa yang telah kami tulis di mindmap. Jika lebih dari satu maka pilih yang paling mendesak. Hiyaaaa...kenapa pesan itu muncul karena begitu banyak hidangan-hidangan dari keluarga lain yang sulit untuk tidak dilirik. Huft....suka tidak suka ya memang harus kembali fokus pada apa yang benar-benar jadi prioritas utama kami.
Setelah galau beberapa waktu, maka dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang aku memutuskan sesuai yang aku gambar di peta pikiran, aku pilih keluarga Public Speaking. Memilih ini karena memang saya butuhkan untuk semakin mendukung passion saya sebagai konselor dan motivator yang ingin lebih berani bicara di depan kelas atau ruang besar dengan audience tak hanya anak remaja saja.
Luar biasa! Itu kesan pertama saat pertama masuk rumah keluarga ini. Obrolan mengalir seru, renyah dan pastinya hangat. Jujur ya ada minder juga karena rupanya sudah banyak yang praktisi dan master di bidang huhuhiks....Tapi alhamdulillah mungkin karena mindset semua guru dan semua murid perlahan rasa minder ini melipir dengan sendirinya. Niat ingsun sinau!
Kepala keluarga (KK) ini adalah mbak Imaniar Prastiwi. Mamak KK yang gesit dan bikin ayem anggota keluarga lainnya. Keluarga ini terbilang singset dan padat hingga buat obrolan kami yang ber-27 orang makin intim. Ah ya nama keluarga ini 'Keluarga Getar Suara' cukup mewakili aura kami sekeluarga kan? Sama-sama satu passion yang suka 'ngomong' untuk menyampaikan pesan dengan suara. Sesi diskusi yang asyik, semuanya saling bertukar ilmu dan pengalamannya yang daging semua buatku. Tiap celotehan kadang malah buat aku senyum-senyum sendiri.
Semakin terasa dibuai dengan pesan suara (voice note) juga podcast yang bertebaran dalam grup keluarga ini. Merdu, syahdu, mendayu-dayu...ah...makin jatuh hati menimba ilmu. Berlanjut berbagi video tutorial sebagai rujukan. Saling bertukar ilmu dengan gayanya masing-masing. Mbak Indah Laras berbagi pengalamannya yang nggak bisa dibilang sebentar jadi penyiar radio dan juga pembawa acara off air. Mbak Fajrina Addien dengan gaya kocaknya yang bikin kencang muka karena ketawa lihat video tutorialnya. Gaya ini pula yang akhirnya seluruh anggota keluarga sepakat untuk mengangkat beliau jadi ambassador keluarga getar suara nanti saat Go Live. Stay tune ya BeiBuns di jam tayang besok!
Hasil diskusi keluarga kami jika dirangkum kurang lebih ada empat tips yang bisa dibagi untuk bisa jadi Public Speaker yang baik.
1. Be Your Self
Ini kunci dan modal utama, temukan keunikan diri, asah dan arahkan untuk jadi kekuatan.
2. Mengatasi Demam Panggung
Banyak nih yang tanya dan pasti juga banyak yang mengalami. Kenali masalahnya dan tenggelamkan demamnya! Tipsnya kuasai materi, karakteristik audien, pandang penonton yang melihat atau tersenyum pada kita, dan tentu saja perbanyak jam terbang untuk praktek.
3. Mengatur Tempo Suara
Kontrol suara sangat perlu dalam Public speaking, jangan terlalu cepat dan jangan terlalu lambat. Jangan terlalu larut terbawa oleh emosi. Buat suara powerfull dari awal namun harus tetap nyaman didengarkan.
4. Make Up for Performance
Berdiri di depan banyak orang dan membawa misi menyampaikan pesan tentunya nggak bisa dong sembarangan. Jangan terlalu minimalis karena bakal jadi sentral pandangan orang dan jangan juga "too much".
Itu saja cerita kehebohan dan keseruan minggu ini dalam gelar diskusi keluarga getar suara. Masih banyak sebenarnya yang masih ingin dibahas lebih lanjut seperti tentang opening act, air personality, artikulasi tapi kami kerucutkan pada tips dasarnya dulu biar aku anak bawang ini paham dan belajar makin kece jadi Public Speaker. Eaaa...eh doakan lho ya! Semoga juga kemesraan keluarga getar suara ini terus langgeng.
#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Tiada kesan tanpa kata dan saran darimu :)
Salam kenal,
Dee.Irum