Setiap pasangan yang menikah tentu dong ingin pernikahannya selalu bahagia dan langgeng. Namun apa kira-kira yang mendorong dua insan menjatuhkan pilihan dan menjalani biduk bernama pernikahan?
Apa karena parasnya yang rupawan? Apa karena
ia kaya raya? Atau karena cinta?
Apakah benar hanya berlandaskan modal cinta
kita yakin untuk melangkah ke jenjang pernikahan?
Jawabannya cinta bukan landasan mutlak pernikahan.
Cinta itu bisa berubah bahkan mati jika tidak dipelihara dengan baik. Perlu pupuk dan disirami tiap hari. Tentu
jika bicara tentang cinta tiap orang berhak memiliki takaran yang berbeda
dengan saya. Bagi saya, cinta itu bonus yang dapat diperoleh dan dibangun selama
pernikahan. Tentu tidak semudah mengucapkan Sim salabim...Abrakadabra. Proses pembangunan itu pun harus diupayakan oleh kedua belah pihak.
Pernikahan yang tahan lama tidak hanya bermodal cinta. Banyak yang sebelumnya mengaku bercinta-cintaan sebesar gunung, sedalam lautan nyatanya tak berujung pada pernikahan.
Ilustrasi / source : Google |
Pernikahan memang butuh cinta tapi
jangan salah meletakkan porsi cinta. Banyak sekali orang yang terlampau sibuk
memuja dan mengumbar rasa cintanya. Seolah dunia bisa ditaklukkan hanya dengan
bermodalkan rasa cinta. Tentunya cinta di sini definisinya perasaan yang
ditujukan antar pasangan.
Perlu dipahami pernikahan sesungguhnya bukan
solusi atau pintu keluar dari rasa cinta yang berkobar-kobar itu. Justru sebaliknya
pernikahan adalah pintu masuk dari membangun cinta itu. Sebagai ibadah terlama,
namun proses perjalanannya tergolong singkat, padat dan penuh kejutan. Menghadapi
kejutan-kejutan kehidupan, maka pernikahan harus dipersiapkan dengan sadar dan
terencana.
Setidaknya, lakukan hal-hal berikut ini
sebelum kalian membuat keputusan besar bernama pernikahan :
1. Luruskan niat menikah untuk ibadah
1. Luruskan niat menikah untuk ibadah
2. Persiapkan
visi dan misi sebelum mengucapkan janji suci
Membukakan
ruang-ruang diskusi untuk membicarakan road map masa depan yang akan dijalani
nanti. Prinsip-prinsip keterbukaan, kejujuran harus selalu dipegang. Jangan
malu mengajukan proposal masing-masing.
3. “Selesaikan”
urusan dirimu dulu
Waspadai inner
child yang bisa saja menghantui dan menggerogoti pondasi kebahagiaan keluarga.
Bagaimana kita akan membina keluarga yang bahagia jika diri kita masih terjebak
pada derita masa lalu? Bayangkan saja siapa yang akan menanggung bebannya, tak
hanya pasangan tapi anak-anak kita nanti.
4. Perbaiki
akhlak diri dan juga mindset jika tak ada manusia sempurna selain kekurangannya
5. Pilihlah
orang yang tepat untuk mendampingi hari-hari kita di dunia hingga akhirat
6. Tawakal
Menguatkan
iman dan takwa dengan tak jemu belajarmenambahkan ilmu tentang seluk beluk
pernikahan agar makin mengerti hak dan kewajiban sebagai suami, istri ataupun
nanti saat menjadi orang tua. Serta agar selalu diberikan kesabaran menghadapi
segala ujian dalam rumah tangga kelak.
Memutuskan menikah
berarti sudah siap menanggung segala macam konsekuensi. Menekan egoisme diri
untuk memberikan hal-hal terbaik bagi keluarga. Bukan hal yang mudah bersanding
dengan orang yang sama sepanjang hidup kita. Oleh karena itu puncak cinta
sesungguhnya dalam biduk pernikahan adalah KOMPROMI, AKOMODASI dan NEGOSIASI.
Terakhir jangan
pernah lupa untuk selalu mengahdirkan semangat saling menjaga kehormatan
pasangan. Ada tiga cita-cita yang harus selalu diwujudkan dalam rumah tangga,
yaitu :
1. Membangun
surga dalam rumah
2. Membangun
rumah di surga
3. Berjuang
membawa seluruh anggota keluarga ke surga
Kini sudah yakin
dengan pilihan dan keputusanmu? Serta sudahkah mempertimbangkan seperti apa
pasangan idaman yang akan menemanimu membangun cinta dalam pernikahan?
Yuk, jangan sungkan berbagi pendapat kalian dikolom komentar ya? Terima kasih ^_^
Semoga yang masih jomblo segera menikah...Aamiin
BalasHapusBagus mba tulisannya
Aamiin hehe...makasiiih
HapusYups
BalasHapusKarena menikah bukan hanya sekedar meluapkan cinta
Menikah bukan hanya memiliki org yang kita cinta
Dan menikah bukan hanya sekedar menghalalkan yang tidak halal
Menikah, menyatukan 2 Visi Manusia yang menjadib1 visi kehidupan
yang pacaran jadi mikir lagi wkwkw
BalasHapusMikir buat cepet dihalalin hehee
HapusKarena cinta tak abadi, apa jadinya ya kalau modalnya cuma cinta.. lalu cinta lenyap tak bersisa, ambruk dong rumah tangganya hehe.
BalasHapusBenih yang disemai lupa disiram ya amblas hehee
HapusAkhir2 ini para remaja banyak yang bermbisi nikah muda, tanpa memikirkan secara matang seperti yg kk tulis ini, semoga mereka membaca
BalasHapusAamiin...semoga bisa sedikit titip ilmu hehe
HapusMasyaAllah
BalasHapusSemoga dimudahkan segala urusan kita ya...^_^
HapusIh jadi pen nikah :(
BalasHapusPasti sudah punya sangu ilmu nih...semangat..
HapusBener Kak, menikah itu niat dan bagaimana saling menghargai.
BalasHapusTerkadang, cinta hanya sesaat. Yant ingat dengan penggambaran alur cerita sebuah film bollywood. Pasangan yang bertemu fmdi jalan kemudian saling jatuh cinta dan menikah. Tapi keduanya tidak saling percaya, kandaslah sudah.
Doakan Kak, Yant segera ditemukan jodohnya.
#CurhatanJomb
Aamiin...aamiin Yaa Rabb'allamiin pasti diujung jalan sana ada yang menunggu presentasi visi misi untuk sehidup sesurga nanti^_^
HapusMasyaallah jadi pengen buruan nikah, memang benar memutuskan untuk berpartner hidup dengan seseorang bisa dibilang tidak mudah ya apalagi untuk perempuan
BalasHapusCari imam yang mampu "safety riding" memang perlu seleksi ketat π
HapusMenikahlah sebelum ajal datang
BalasHapusJika bertemu, semoga segera dilapangkan jalan pertemuannya ya kakπ
Hapusberasa lagi ikut kuliah tentang pernikahan
BalasHapusSeminar pra nikah banyak lho sekarang hehe
HapusSepertinya menikah itu memang sulidth π
BalasHapusSungguh tidak sesulit itu adindaaa π
HapusMohon maaf, mau tanya. Buka biro jodoh juga tak? π π π
BalasHapusWah ide bagus tuh...peluang besar nih ...bisa dicobaπ
Hapus